Phising yang mempunyai arti dasar yaitu “Memancing” yaitu tindakan memperoleh informasi pribadi seperti User ID, PIN, nomor rekening bank, nomor kartu kredit seseorang secara tidak sah. Informasi ini kemudian akan dimanfaatkan oleh pihak penipu untuk mengakses rekening, melakukan penipuan kartu kredit atau memandu nasabah untuk melakukan transfer ke rekening tertentu dengan iming-iming hadiah.
Para peneliti di SUNY Buffalo telah menemukan bahwa kebiasaan menggunakan Facebook atau mereka yang lebih sering berada di Facebook akan lebih rentan terhadap penipuan phising daripada rekan-rekan mereka yang jarang menggunakan Facebook. Bagaimana phising itu bisa terjadi? Biasanya ini dilakukan secara diam-diam yang dilakukan oleh teman palsu untuk meminta mereka memberikan informasi pribadi, termasuk nomor ID penduduk dan tanggal lahir.
Hasil Penelitian:
Arun Vishwanath (Associate Professor of Communication, University at Buffalo-State University of New York) ada 150 mahasiswa mengalami serangan phishing di Facebook. Di awal semester siswa diminta untuk berpartisipasi dalam survey online pada penggunaan teknologi, pertanyaan-pertanyaan ditanamkan diantara langkah-langkah untuk penggunaan Facebook mereka. Enam minggu setelah survei, para peserta berada di Facebook dan setiap siswa dikirim permintaan teman dari account Facebook palsu. Dua minggu kemudian, permintaan informasi dikirim ke mereka dari profil tersebut. Komunikasi ini meminta nomor peserta siswa (ID), username e-mail, dan tanggal lahir.
Ternyata semakin aktif Anda menggunakan Facebook semakin besar kemungkinan Anda untuk menyerahkan informasi Anda. Sementara kita bisa berpendapat bahwa informasi yang diberikan adalah tidak berbahaya, itu adalah korelasi yang sangat menarik. Seperti kita mulai percaya pada layanan ini dengan memberikan informasi yang banyak. Para peneliti menempatkan kita menjadi kurang berhati-hati tentang apa yang kita kirim? dan ke siapa?.
Sumber: Techcrunch
0 komentar:
Post a Comment